Selasa, 28 April 2009

Mengenal Bios.....

SETUP BIOS
A. Mengenal Setup Bios
Bios (Basic Input Output System) adalah program yang berfungsi mengkonfigurasi seluruh perangkat keras computer. Program bios ini disimpan di dalam sebuah chip, disebut Chip Bios.
Ada dua jenis chip bios yang banyak digunakan , yaitu Award Bios dan ami Bios. Meskipun terdapat perbedaan menu setup pada keduanya akan tetapi sebagian besar memiliki fungsi yang hampir sama.
B. Masuk ke Award Bios
Beberapa langkah masuk ke bios, yaitu:
1. Hidupkan computer
2. Tekan tombol Del berulang kali pada saat booting.
3. Muncul menu utama Award Bios


C. Standart CMOS Setup
Menu utama mengatur konfigurasi standar setup BIOS adalah
1. Date
Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun, seting-lah field ini sesuai dengan tanggal, bulan, dan tahun yang berlaku. Tekanlah tombol Page Up atau Page Down pada keyboard untuk setiap kali melakukan perubahan setting.
2. Time
Disi dengan waktu (jam, menit dan detik). Setting lah field ini sesuai waktu yang berlaku. Usahakan setting waktu dilakukan dengan benar.
3. Harddisk
Berisi spesifikasi Type, size, cyls, head, landz, dan sector harddisk. Di sini juga dapat mengokonfigurasi mode harddisk. Konfigurasi harddisk menjadi LBA, Auto, atau yang lainnya sesuai kebutuhan.
4. Drive A, Drive B
Berisi type floppy disk drive yang terpasang pada computer. Settinglah floppy disk drive pada field ini sesuai tipe yang digunakan. Atau pilihlah “None” jika floppy disk drive tidak dipasang.
5. Video
Berisi tipe kartu grafis yang digunakan computer. Pilihan yang diberikan biasanya “EGA/VGA”. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihan salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
6. Halt On
Berisikan perintah yang dilakukan computer termasuk menentukan waktu computer berhenti bekerja (halt). Pilihlah “ All Errors” sehingga computer akan berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan di segala komponen.

E. Bios Features Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh BIOS, seperti :mencegah virus, menetukan awal booting, mempercepat booting, dan sebagainya.
1. Virus Warning
Befungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. Pada bagian ini pilihlah “disabled”

2. CPU Internal Cache
Berfungsi meng-enable/ disable CPU Internal Cache (cache memory level 1) pada bagian ini pilihlah “enabled”
3. External Cache
Berfungsi meng-enable/ disable External Cache (cache memory level 2) pada bagian ini pilihlah “enabled”
4. Quick Power On Self Test
Berfungsi memriksa kompenen-komponen computer pada saat melakukan cold boot. Apabila memilih “disabled”, computer akan melakukan proses lebih lama, seperti memriksa memory hingga tiga 3 kali, pilihlah “enabled”, agar computer melakukan proses lebih singkat dan cepat.
5. Boot Sequuence
Berfungsi menentukan urutan proses booting. Pilihlah “C Only”. Agar computer melakukan booting dari harddisk. Jika urutan booting dimulai dari flpy disk drive, ubahlah menjadi “A6. Swap Floppy Drive
Berfungsi menukar posisi drive A dan drive b. jika memilih “enabled”, drive A akan menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila computer hanya memilki drive A, pilihlah “disabled” sebagai pilihan yang lebih aman.
7. Boot Up Floppy Seek
Berfungsi mengetahui jenis track yang digunakan oleh disk drive. Pilihlah “disabled” untuk mempercepat booting.
8. Boot Up Numclock status
Berfungsi mengaktifkan tombol numlock pada saat computer boot. Pilihlah, “ON” agar BIOS mengaktifkan fungsi numlock extended at-keyboard pada saat booting. Atau dapat juga memilih “of”
9. Boot Up System speed
Berfungsi menetukan keadaan computer pada saat boot up. Pilihlah “high”, agar computer melakukan proses lebih cepat
10. Security Option
Berfungsi menentukan kapan passward akan diaktifkan. Jika memilih “setup”, computer akan meminta password pada saat BIOS- setup dijalankan. Dan jika memilih “system”, computer akan meminta password pada setiap kali computer melakukan booting. Konfigurasilah security option sesuai kebutuhan.
11. OS Selector for Dram > 64 MB
Berfungsi menetukan konfigurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika menggunakan memori lebih dari 64 MB. Pilihlah “OS2”. Jika menggunakan memory lebih kecil dari 64 MB, pilihlah “ Non-OS2”.
F. Chipset Featurere Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja computer secara keseluruhan.
G. Power Management Setup
Menu yntuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat energi computer.
1. HDD Power Down
Berfungsi mengatur kenerja Harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
2. VGA Active Monitor
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu.atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.

H. PNP/PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat Plug-n-Play dan PCI, seperti alokasi IRQ.
I. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan perangkat terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller, floppy disk controller, serial dan parallel port meliputi konfigurasi Port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
J. Load Setup defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja computer secara instant. Apabila komputer berjalan stabil dengan setting ini, dapat melakukan konfigurasi setting tambahan.
K. Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor, password ini berlaku untuk proses booting dan proses konfigurasi setup Bios.
L. User password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses booting saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi setup Bios. Dengan kata lain, sistem operasi tidak akan diaktifkan selama pengguna tidak melaewati password akan tetapi dapat melakukan perubahan konfigurasi setup.
M. IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali computer, seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah “Yes” untuk port yang aktif , dan setinglah “No” untuk port yang tidak digunakan
N. HDD Low level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua computer memiliki Bios fasilitas ini
O. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup Bios.
P. Exit Without saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup Bios.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar