Sabtu, 23 Mei 2009

Dasar-dasar Routing.....



1. Routing Lansung dan Tidak Langsung

Proses pengiriman datagram IP selalu menggunakan tabel routing. Tabel routing berisi informasi yang diperlukan untuk menentukan ke mana datagram harus di kirim. Datagram dapat dikirim langsung ke host tujuan atau harus melalui host lain terlebih dahulu tergantung pada tabel routing.



Gambar Jaringan TCP/IP

Gambar diatas memperlihatkan jaringan TCP/IP yang menggunakan teknologi Ethernet. Pada jaringan tersebut host osiris mengirimkan data ke host seth, alamat tujuan datagram adalah seth dan alamat sumber datagram adalah osiris. Frame yang dikirimkan oleh host osiris juga memiliki alamat tujuan frame seth dan alamat sumbernya adalah osiris. Pada saat osiris mengirimkan frame, seth membaca bahwa frame tersebut ditujukan kepada alamat ethernetnya. Setelah melepas header frame, seth kemudian mengetahui bahwa IP address tujuan datagram tersebut juga adalah IP addressnya. Dengan demikian set meneruskan datagram ke lapisan transport untuk diproses lebih lanjut. Komunikasi model seperti ini disebut sebagai routing langsung.



Gambar Routing langsung

Pada gambar diatas terlihat bahwa osiris dan anubis terletak pada jaringan Ethernet yang berbeda. Kedua jaringan tersebut dihubungkan oleh khensu. Khensu memiliki lebih dari satu interface dan dapat melewatkan datagram daari satu interface ke intreface lain (atau bertindak sebagai router). Ketika mengirimkan data ke anubis, osiris memeriksa tabel routing dan mengetahui bahwa data tersebut harus melewati khensu terlebih dahulu. Dengan kondisi seperti ini datagram yang dikirim osiris ke anubis memiliki alamat tujuan anubis dan alamat sumber osiris tetapi frame ethernet yang dikirimnya diberi alamat tujuan khensu dan alamat sumber osiris.



Gambar Routing tak langsung

Ketika osiris mengirimkan frame ke jaringan, khensu membaca bahwa alamat ethernet yang dituju frame tersebut adalah alamat ethernetnya. Ketika khensu melepas header frame, diketahui bahwa host yang dituju oleh datagram adalah host anubis. Khensu kemudian memeriksa tabel routing yang dimilikinya untuk meneruskan datagram tersebut. Dari hasil pemeriksaan tabel routing, khensu mengetahui bahwa anubis terletak dalam satu jaringan ethernet dengannya. Dengan demikian datagram tersebut dapat langsung disampaikan oleh khensu ke anubis. Pada pengiriman data tersebut, alamat tujuan dan sumber datagram tetap anubis dan osiris tetapi alamat tujuan dan sumber frame Ethernet menjadi anubis dan khensu. Komunikasi seperti ini disebut sebagai routing tak langsung karena untuk mencapai host tujuan, datagram harus melewati host lain yang bertidak sebagai router.

2. Jenis Konfigurasi Routing

Konfigurasi routing secara umum terdiri dari 3 macam yaitu :

a. Minimal Routing

Dari namanya dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi yang paling sederhana tapi mutlak diperlukan. Biasanya minimal routing dipasang pada network yang terisolasi dari network lain atau dengan kata lain hanya pemakaian lokal saja.

b. Static Routing

Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing dibuat secara manual pada masing-masing gateway. Jenis ini masih memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang down.

c. Dynamic Routing

Dalam sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute untuk mencapat tujuan yang

sama biasanya menggunakan dynamic routing. Dan juga selain itu network besar yang terdapat lebih dari

3 gateway. Dengan dynamic routing, tinggal menjalankan routing protokol yang dipilih dan biarkan

bekerja. Secara otomatis tabel routing yang terbaru akan didapatkan.

3. Routing Protocol

Protokol routing merupakan aturan yang mempertukarkan informasi routing yang nantinya akan membentuk tabel routing sedangkan routing adalah aksi pengiriman-pengiriman paket data berdasarkan tabel routing tadi.

Semua routing protokol bertujuan mencari rute tersingkat untuk mencapai tujuan. Dan masing-masing protokol mempunyai cara dan metodenya sendiri-sendiri. Secara garis besar, routing protokol dibagi menjadi Interior Routing Protocol dan Exterior Routing Protocol.

Jumat, 22 Mei 2009

Topologi Jaringan.........

1.Dasar Teori

Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih dari komputer yang saling berhubungan satu sama lain. Produktifitas dan efisiensi merupakan bentuk keuntungan yang kita dapat dari jaringan komputer. Sebagai misal dengan adanya jaringan komputer memungkinkan pemakaian printer secara bersama-sama, memungkinkan pengkopian dile antar PC dsb.

Arsitektur Fisik Jaringan

Arsitektur Fisik jaringan biasa disebut sebagai topologi, yang merupakan suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

1. Topologi BUS

Bentuk topologi BUS terlihat pada gambar di bawah ini :

2. Topologi TokenRing

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

Bentuk Topologi TokeRing terlihat pada gambar di bawah ini :

3. Topologi STAR

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

Bentuk Topologi Star terlihat pada gambar di bawah ini :

4. Topologi Peer To Peer

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama.

Arsitektur Logik Jaringan

Arsitektur logik jaringan ada beberapa yang dikenal yaitu :

1. Arsitektur Ethernet

2. Arsitektur Token Ring

3. Arsitektur FDDI

4. Arsitektur ATM

5. ArsitekturArcNet

Perangkat Jaringan

Supaya beberepa komputer saling terhubung, maka diperlukan perangkat yang menghubungkan 2 komputer atau lebih. Perangkat – perangkat tersebut adalah sbb :

1. Network Interface Carad (NIC)

Merupakan suatu card yang ditanam di komputer yang berguna untuk menghubungkan dengan komputer lain.

Pada komputer biasanya ada slot(tempat menancap card) yang disebut expansion slot. Slot ini saat membeli komputer baru banyak yang kosong. Yang biasa terpasang adalah untuk menancapkan VGA Card untuk menghubungkan antara CPU dan monitor. Dan salah satu dari slot itu bisa dipakai untuk menancapkan NIC Card supaya bisa komputer kita bisa terhubung dengan jaringan. Kadang-kadang sekarang NIC Card sudah termasuk dalam fasilitas Motherboard kita (onboard)( sehingga kita tidak perlu lagi susah-susah memasangnya.

Ada 2 tipe yaitu ISA dan PCI. Slot PCI lebih pendek dari ISA tapi meskipun lebih pendek mendukung kecepatan I/O yang lebih cepat.

Dari sisi protokol, yang paling banyak dipakai adalah ethernet dan fast ethernet. Ada beberapa protokol lain, tapi kurang populer yaitu Token Ring, FDDI dan ATM (dua protokol terakhir dipakai untuk jaringan besar). Ethernet mendukung kecepatan transfer 10/100 Mbps bahkan ada yang sudah 1Giga bps.

Untuk Laptop dikenal PCMCIA Card, mirip kartu kredit sedikit tebal.

2. Kabel

Ada beberapa jenis kabel untuk jaringan :

· UTP (Unshielded twisted pair)

Kabel paling murah berbentuk mirip kabel telepon. Bentuk kabel UTP dan konektornya sbb :

Penampang untuk koneksi langsung 2 komputer (Peer To Peer) biasanya diberi nama cross cabel dgn penampang sbb :

Dan untuk koneksi 2 buah komputer atau lebih dengan memakai sambungan hub/switch disebut sebagai straight kabel. Bentuk penampangnya adalah sbb :

· Coaxial

Mirip dengan kabel televisi, dulu banyak digunakan, tapi sekarang jarang sekali digunakan.

· Fiber Optik

Kabel termahal, tapi mendukung kecepatan transfer terbagus.

Dalam memilih kabel disesuaikan dengan jenis NIC dan bentuk jaringan yang akan kita bentuk. Untuk UTP, portnya dikenal dengan nama RJ45.

3. Hub atau switch atau router

Hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC Card) bergabung menjadi satu jaringan dengan memakai kabel yang ada.

Contoh sederhana hubungan perangkat bisa dilihat pada gambar di bawah ini.


IP Address

Supaya komputer bisa terhubung dengan benar memerlukan adanya IP Address di setiap komputer.

IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 - 255. Range address yang bisa digunakan adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan 11111111.11111111.11111111.11111111. Jadi, ada sebanyak 232 kombinasi address yang bisa dipakai diseluruh dunia (walaupun pada kenyataannya ada sejumlah IP Address yang digunakan untuk keperluan khusus). Jadi, jaringan TCP/IP dengan 32 bit address ini mampu menampung sebanyak 232 atau lebih dari 4 milyar host.

Konversi dari biner ke desimal

Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan desimal. Jadi, range address di atas dapat diubah menjadi address 0.0.0.0 sampai address 255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari. Beberapa contoh IP Address adalah :

202.95.151.129

202.58.201.211

172.16.122.204

Ilustrasi IP Addres dalam desimal dan biner dapat dilihat pada gambar 1 berikut:

IP Address dalam Bilangan Desimal dan Biner

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni :

1. Bagian network (bit-bit network/network bit) dan bagian host (bit-bit host/host bit). Bit network berperandalam identifikasi suatu network dari network yang lain,

2. Bagian host, yang berperan dalam identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang sama.

Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network.

Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni :

1. Kelas A

8 bit pertama merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host.

2. Kelas B

16 bit pertama merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host.

3. Kelas C

24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host.


Secara garis besar berikut inilah pembagian kelas IP

Netmask

Selain NetID yang menentukan suatu jaringan dalam satu net(jaringan) adalah netmask. Default netmask adalah sbb :

Class

Netmask

Jumlah Komputer (IP) dalam range

A

255.0.0.0

16.777.216

B

255.255.0.0

65.536

C

255.255.255.0

256

Ketika kita berhubungan dengan komputer lain pada suatu jaringan, selain IP yang dibutuhkan adalah netmask. Misal kita pada IP 10.252.102.12 ingin berkirim data pada 10.252.102.135 bagaimana komputer kita memutuskan apakah ia berada pada satu jaringan atau lain jaringan? Maka yang dilakukan adalah mengecek dulu netmask komputer kita karena kombinasi IP dan netmask menentukan range jaringan kita.

Jika netmask kita 255.255.255.0 maka range terdiri dari atas semua IP yang memiliki 3 byte pertama yang sama. Misal jika IP kita 10.252.102.12 dan netmask saya 255.255.255.0 maka range jaringan kita adalah 10.252.102.0-10.252.102.255 sehingga kita bisa secara langsung berkomunukasi pada mesin yang diantara itu jadi 10.252.102.135 berada pada jaringan yang sama yaitu 10.252.102 (lihat yang angka-angka tercetak tebal menunjukkan dalam satu jaringan karena semua sama).

Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone). Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental.

Jenis kelas address yang diberikan oleh kooordinator IP Address bergantung kepada kebutuhan instansi yang meminta, yakni jumlah host yang akan diintegrasikan dalam network dan rencana pengembangan untuk beberapa tahun mendatang. Untuk perusahaan, kantor pemerintah atau universitas besar yang memiliki puluhan ribu komputer dan sangat berpotensi untuk tumbuh menjadi jutaan komputer, koordinator IP Address akan mempertimbangkan untuk memberikan kelas A. Contoh IP Address kelas A yang dipakai di Internet adalah untuk amatir paket radio seluruh dunia, mendapat IP nomor 44.xxx.xxx.xxx. Untuk kelas B, contohnya adalah nomor 167.205.xxx.xxx yang dialokasikan untuk ITB dan jaringan yang terkait ke ITB dibawah koordinator Onno W. Purbo.

Address Khusus

Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :


Broadcast Address.

Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

Perintah – Perintah Baru

perintah untuk mengecek ethernet card

[root@WSC204-11 root]# dmesg | grep eth

perintah untuk melakukan konfigurasi jaringan secara manual

[root@WSC204-11 root]# ifconfig eth0 10.252.105.111 netmask 255.255.255.0 up

perintah untuk mengecek hasil konfigurasi jaringan

[root@WSC204-11 root]# ifconfig

perintah untuk mengecek koneksifitas dengan komputer lain

[root@WSC204-11 root]# ping 10.252.105.110

perintah untuk melihat isi cache ARP( memetakan IP Address ke MAC Address)

[root@WSC204-11 root]# arp –a

perintah untuk menambahkan informasi gateway

[root@WSC204-11 root]# route add default gw 10.252.105.1

perintah untuk melakukan konfigurasi jaringan secara permanen

[root@WSC204-11 root]# netconfig

Membuat PC Router Pada Jaringan Komputer.......

Secara umum router didefinisikan sebagai sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya. Sedangkan fungsi dari router itu sendiri adalah sebagai dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu komputer ke komputer lainnya dalam sebuah jaringan.

Router juga banyak digunakan untuk menghubungkan jaringan yang lebih kecil ke jaringan yang lebih besar, atau bisa juga digunakan untuk membagi jaringan besar ke menjadi subjaringan yang lebih banyak.

Pada pembahasan ini, kita akan mencoba membuat sebuah router PC sederhana untuk menghubungkan sebuah jaringan komputer. PC router ini hampir sama fungsinya dengan router lainnya yang dijual oleh perusahaan-perusahaan pembuat router.

Untuk bisa membuat PC router sederhana, kita tidak perlu dahulu menggunakan sistem operasi Windows server atau sekeluarga. Yang kita butuhkan hanyalah sistem Windows Xp Profesional biasa yang terinstall disemua komputer yang akan terhubung dalam sistem jaringan yang akan kita buat. Berikut ini adalah alat-alat yang kita butuhkan untuk membuat PC Router biasa :

  1. Sebuah PC yang akan kita jadikan PC Router yang telah dipasang dua buah LAN Card (NIC)
  2. Kabel LAN UTP yang sudah siap pakai
  3. Switch atau Hub 8 port

Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi PC yang akan kita jadikan PC Router. Untuk mengkonfigurasi dapat dilakukan dengan membuka Control Panel à Pilih Network Connections àà Pilih Properties. Klik kanan pada LAN Card Pertama

Pada tab General, pilih Internet Protocol (TCP/IP) à pilih Properties à Masukan IP Address untuk PC yang akan dijadikan PC Router. Atau jika PC router ini akan dijadikan sebagai share internet bagi anggota jaringan lainnya, masukan IP Static yang diperoleh dari ISP pada NIC yang pertama. Masukan secara lengkap IP Address Static, DNS, ALT DNS serta default gateway yang diperoleh dari ISP. Klik OK untuk menutup konfigurasi. (konfigurasi NIC pertama sudah selesai). Sekarang lakukan pengetesan dengan menge- ping DNS yang kita masukan tadi. Misal konfigurasi NIC pertama :


IP Address : 192.168.47.63

Subnet Mask : 255.255.255.240

Default Gateway : 192.168.47.66

DNS : 203.157.31.1

ALT DNS : 203.157.32.2


Cek koneksi melalui Start à Run à ketikan ping 203.157.31.1 –t

Jika koneksi tersambung maka akan ada konfirmasi

Reply from 203.157.31.1 : bytes = 32 time= 5 ms TTL 512


Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi NIC yang kedua. Langkah ini sama dengan konfigurasi NIC pertama. Bedanya, pada NIC ini adalah alamat IP komputer yang akan dijadikan Router. IP Address dan gateway pada NIC kedua inilah yang nantinya akan dijadikan default gateway bagi komputer client. Konfigurasi pada NIC kedua ini yang akan dijadikan patokan nantinya dalam pengalamatan IP pada PC client. Misalkan konfigurasi untuk NIC kedua adalah sebagai berikut :


IP Address : 192.168.10.1

Subnet Mask : 255.255.255.0

Default Gateway : 192.168.10.1

DNS : 203.157.31.1 (mengikuti DNS ISP)

ALT DNS : 203.157.32.2 (mengikuti DNS ISP)


Konfigurasi untuk PC yang akan kita jadikan telah selesai dan siap untuk dihubungkan dengan komputer client. Pasangkan Switch atau hub melalui NIC kedua kemudian sambungkan PC client melalui Hub tersebut dengan mengkonfigurasi IP Address sesuai dengan default gateway yang ada pada NIC kedua.